Bila berbicara soal jodoh, hati
yang masih belum berpunya pasti merasa resah, gelisah, rendah diri dan ada yang
lebih teruk, menyalahkan Pencipta atas takdir yang berlaku. Hal ini selalu
berlaku bagi diri yang belum berpunya, lebih-lebih lagi bila umur kian
meningkat, tika teman-teman lain bahagia bersama pendamping hidup tercinta,
ditambah pula kehadiran buah cinta yang comel, hati pasti sebak, memang berat
mata memandang, tapi siapa tahu betapa berat bahu yang memikul, lebih-lebih
lagi buat wanita. Hati pasti tersentuh, walaupun senyuman masih terukir, namun dalam
hati siapa yang tahu. Mengayuh kolek kecil sendirian, memang memenatkan,
mengharap ada yang menanti di pelabuhan. Namun itu semua belum pasti.
Namun, hidup ini bukanlah satu pilihan. Tiada siapa
yang berhak memilih jantina mereka, tiada siapa yang berhak memilih lahir dari
keturunan ternama. Hakikatnya itu semua rencana yang telah diaturkan oleh
Pencipta. Kita sebagai yang dicipta harus bersyukur dengan nikmat yang
dikurnia, sabar dan redha atas kesulitan yang dialami. Berfikirlah secara
positif. Nikmat dan kebahagiaan hidup ini tidak hanya tertumpu di dunia yang
fana ini. Kita masih punya akhirat yang menjadi destinasi terakhir. Dunia ini
hanya tempat kita menyemai benih-benih amal, akhiratlah tempat kita mengecapi
hasilnya. Jika baik benihnya, insyaAllah baiklah hasil tuaian kita nanti. Kita
harus faham sedalamnya, memang setiap sesuatu dijadikan berpasangan. Namun,
seperti yang dinyatakan, kehidupan bukan hanya tertumpu di dunia. Jadi,
andainya ditakdirkan hidup kita di dunia ini tiada berteman, insyaAllah akan
ada yang menanti di sana .
Mungkin juga dia di sana
sudah tidak sabar-sabar menunggu kita. Bersabarlah dengan setiap yang berlaku,
pasti ada sinar kebahagiaan di penghujungnya. Jika masih belum bertemu
kebahagiaan, itu bermakna kita masih belum di penghujung. Adulah padaNya,
insyaAllah hati akan bertemu tenangnya.
Carian Google |
0 ulasan:
Catat Ulasan